Rabu, 27 Maret 2013

cara mengajar anak hidup sehat

Masalah gompol pada anak ternyata cukup memusingkan para orang tua. Mungkin belum terasa bagi orang tua yang anaknya masih berumur di bawah 2 tahun. Karena pampers masih bisa menjadi solusi terbaik. Tetapi menjadi persoalan yang cukup rumit saat si anak yang suka mengompol ini sudah berumur lima tahun ke atas. Dimana sudah nggak pantas lagi kalau si 5 tahun keatas ini memakai pampers sepanjang malam. Kepusingan yang dihadapi bukan hanya kasur menjadi basah dan bau pesing. Tapi harus bolak-balik mengganti pakaian si anak dan juga sprei tempat tidur, yang notabene menambah tumpukan cucian sehari-hari. Ngompol atau sering juga disebut dengan nokturnal enuresis ialah pengeluaran urine yang tidak disadari pada saat tidur. Terkadang definisi ngompol juga digunakan untuk menyebut anak anak yang gagal mengontrol pengeluaran urine saat mereka terjaga.
Masalah utama Mengompol 
Sebetulnya apa yang jadi masalah anak kalau dia mengompol? Masalah utama yang dihadapi oleh anak anak pengompol adalah ketidakmampuan otak untuk menangkap sinyal yang dikirimkan oleh kandung kencing yang sudah penuh saat sang anak terlelap. Kenyataannya, kapasitas kandung kencing pada anak pengompol lebih kecil daripada anak anak yang normal. Ngompol yang dialami oleh anak-anak dengan usia 5 tahun ke atas dapat digolongkan dalam jenis Ngompol Primer yaitu ngompol yang terjadi sejak bayi. 
Ngompol jenis ini diduga terjadi karena keterlambatan proses pematangan sistem saraf pada anak anak. Pada usia 5 tahun, kurang lebih 20% dari anak anak akan ngompol sekali dalam sebulan. Dari jumlah itu, 5% dari anak laki laki dan 1% dari anak perempuan akan ngompol pada malam hari. Memasuki usia 6 tahun, prosentase anak yang ngompol akan berkurang menjadi 10% dan sebagian besar adalah anak laki laki. Prosentase anak yang ngompol setiap tahun akan terus berkurang menjadi setengahnya setelah sang anak melewati usia 5 tahun. Ada pula ahli yang menghubungkan riwayat keluarga dengan ngompol ini. Jika salah satu dari orang tuanya mempunyai kebiasaan ngompol maka kemungkinan 45% anaknya akan mempunyai kebiasaan yang sama.
Apakah mengompol ada hubungannya dengan masalah emosional?
Kelihatannya masalah ngompol ini menjadi masalah semua orang tua di seluruhdunia. Karena setiap anak pasti akan mengalami fase ini. Beberapa orang tua bahkan mempercayai bahwa kebiasaan ngompol primer yang terjadi pada anak anak mereka disebabkan oleh karena faktor emosional. Namun tidak ada penelitian di bidang kedokteran yang mampu membuktikan pernyataan ini.
Bagaimana Cara mengatasi anak suka mengompol ?
Cara mengatasi ngompol ini memerlukan waktu dan sangat memerlukan kesabaran dan peran dari orang tua. Namun tidak sedikit dari mereka yang frustasi dengan lamanya sang anak mengalami ngompol dan mencoba melakukan berbagai cara untuk mengatasinya termasuk dengan memberikan penghargaan atau hadiah bila sang anak tidak ngompol. Ternyata tindakan ini cukup berhasil dalam mengatasi ngompol primer. Tujuh puluh lima persen dari anak pengompol primer mengalami kemajuan yang berarti dengan cara ini. Orang tua yang selalu memotivasi anaknya untuk mengontrol kebiasaan ngompol sangat berpengaruh terhadap kemampuan sang anak dalam mengendalikan pengeluaran urine.
Selain cara di atas, berikut ini adalah tips-tips lain yang boleh juga untuk dicoba untuk para orang tua sedang sibuk memikirkan bagaimana menghentikan kebiasaan anak yang bolak-balik ngompol :
Mulai mendidik anak sejak dini dengan mengajarkannya toilet training.
Ajak si anak pipis dulu setelah anak minum susu, sebelum dan sesudah tidur atau jam-jam lain dimana anak-anak terbiasa pipis. Bahkan jika anak bangun tidur dan mengompol ajaklah anak ke kamar mandi untuk pipis lagi atau hanya sekedar membersihkan bekas ompol pada badannya. Mungkin akan banyak mengalami kesulitan tapi percayalah bahwa anak sudah bisa diajak bicara. Anak akan merekam semuanya dan terbiasa dengan cara ini. Dan jika kita meninggalkan anak dengan pembantu atau babysitter sebaiknya diberitahu mengenai ini agar tips ini berhasil dengan baik.
Jangan biasakan anak memakai pampers apalagi di dalam rumah.
Pampers memudahkan kita tetapi membuat anak malas untuk pergi ke kamar mandi saat ingin buang air kecil (BAK). Mungkin pampers lebih cocok digunakan ketika dalam perjalanan atau keluar rumah dalam waktu yang relative lama. 
Untuk anak usia diatas 5 tahun dan masih mengompol harus dibiasakan anak buang air kecil di kamar mandi sebelum tidur.
Di usia ini orang tua harus bekerja keras. Walaupun telah pipis sebelum tidur kadang anak bisa juga ngompol. Untuk mengatasi ini maka 2 รข€“ 3 jam setelah anak tidur, coba anak dibangunkan untuk pipis lagi. Biasanya anak malas untuk bangun. Jika anak susah bangun, angkat anak ke kamar mandi (walaupun dalam keadaan mata terpejam) dan perintahkan untuk pipis. Percayalah bahwa kebiasaan ngompolnya akan hilang dalam beberapa bulan terapi.

Ingat bahwa kebiasaan mengompol membuat anak merasa minder dan malu.
Biasanya anak yang punya kebiasaan ini sedikit terhambat perkembangan jiwanya. Jadi jangan mempermalukan dia di depan orang lain dengan mengatakan kebiasaannya tersebut.
Kalau kita perhatikan baik-baik, masalah mengompol anak ini adalah masalah bagaimana mengubah kebiasaan anak untuk melakukan buang air kecil (BAK) di kamar mandi.
Kata kunci dari keberhasilan mengubah anak untuk pandai pipis di kamar mandi adalah SABAR dan DISIPLIN. Kalau orang tua sabar di dalam mendisiplinkan seorang anak di dalam melakukan BAK di kamar mandi, maka